Monday 17 December 2018

Menjadi Muslim Unggulan

Menjadi Muslim Unggulan
Oleh : Darmawansyah



Secara umum, kata muslim merujuk pada pemeluk ajaran Islam, yaitu ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT. Menurut Ensiklopedia Bahasa Indonesia, Muslim dapat diartikan sebagai orang yang berserah diri kepada Allah AWT, pencipta dan penjaga alam semesta, yang di tangannya tercipta segala kehendak. Sebagai muslim yang sepenuhnya ta’at dan tunduk pada Tuhan Pemilik alam semesta, sepatutnya dalam setiap gerak langkah hidupnya harus sejalan dengan misi-misi kehidupan. Q.S Azzari’at ayat 56 menegaskan bahwa salah satu misi diciptakannya manusia adalah untuk mengabdi (beribadah) kepadanya. Pengabdian atau ibadah disini sepatutnya tidak hanya diartikan pada soal ibadah mahdah saja, namun semestinya lebih dari itu. Pengabdian sebagai manusia harus diwujudkan pula dalam hal mu’amalah yaitu dalam kaitan hubungan antar sesama manusia. Manusia harus mampu memberikan manfaat bagi manusia lainnya, kaitan dalam hal ini harus mampu berfikir inovatif, berfikir untuk pembaharuan yang nantinya akan memberikan manfaat untuk segenap umat manusia, khususnya untuk kebaikan bagi umat islam itu sendiri. Umat Islam seharusnya tidak lagi boleh didoktrin untuk selalu menyibukkan diri dengan ibadah mahdah yang itu sudah jelas kewajibannya, dengan menapikkan peran lainnya sebagai manusia dan pemimpin di muka bumi. 

Bukankah tujuan lain diciptakanmya manusia di muka bumi ini sebagai khalifah ( pemimpin )?. “Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (Q.S Al-Baqarah : 30)”.


Menjadi pemimpin tidak harus selalu dikaitkan dengan menjadi ketua RT, Bupati, Gubernur, Presiden, atau lebih sempitnya menjadi pemimpin dalam rumah tangga saja. Dalam konteks ini, seorang muslim sudah sepatutnya berfikir layaknya pemimpin yang selalu memikirkan bagaimana untuk memajukan peradaban di masanya, dengan membuat kreasi dan inovasi baik di bidang sosial, politik, ekonomi, teknologi maupun di bidang lainnya. 

Seorang muslim yang dilantik sebagai khalifah di muka bumi jangan hanya mau menjadi penonton majunya peradaban yang diciptakan oleh dunia barat, yang hanya menjadi penikmat peradaban saja. Muslim sepatutnya harus mampu pula memberikan sumbangsih sesuai bidang gelut yang diminatinya. Muslim yang pandai berwirausaha, hendaknya menjadi pengusaha sukses, buat toko muslim, usaha makanan muslim, mapankan diri secara perekonomian sehingga nantinya akan menjadi penopang perekonomian muslim lainnya. Pengusaha muslim dengan hartanya akan mampu menjadi penyedia lapangan pekerjaan bagi muslim yang tidak mendapat pekerjaan. Akibatnya, muslim akan menjadi umat unggulan. Tidak ada lagi pengemis muslim yang minta-minta di jalanan.

Seorang yang ahli hukum dan politik hendaknya memberikan kontribusi untuk agamanya dengan menjadi penegak hukum yang adil, menjadi wakil rakyat yang jujur dan amanah, yang senantiasa memperjuangkan nilai-nilai kebaikan serta ajaran islam dalam pembuatan peraturan perundang-undangan, serta menjadi pemimpin yang disenangi rakyatnya. Ahli hukum dan politik islam harus menjadi cerminan atas luhurnya ajaran serta nilai-nilai Islam yang saat ini sedang difitnah dengan beragam propaganda seperti ekstrimis, teroris, maupun sebagai agama yang melanggar hak perempuan dengan konsep poligaminya.

Ahli hukum dan politik Islam sepatutnya mencontoh bagaimana kepemimpinan tokoh islam yang pernah diterapkan di masa lalu. Ada Rasulullah Muhammad SAW dengan konstitusi piagam madinahnya yang dinobatkan sebagai konstitusi pertama di dunia. Dengan Piagam madinah, Rasulullah sukses menyelesaikan sengketa antara suku Audz dan Khazraj yang selama berabad-abad mengalami permusuhan, mempersaudarakan kaum anshar dan muhajirin, serta senantiasa melindungi dan tolong menolong bahkan terhadap yahudi di madinah sekalipun.

Ada pula tokoh-tokoh seperti Umar bin Khattab yang senang “blusukan” di malam hari untuk melihat kondisi rakyatnya. Kita tentu pernah mendengar kisah umar bin khattab yang rela memikul sendiri gandum yang akan beliau berikan kepada seorang perempuan Tua yang memasak batu untuk menenangkan anaknya yang kelaparan. Kala itu Aslam yang turut bersama khalifah Umar hendak menawarkan bantuan memikul gandum tersebut. Lantas bukannya senang dengan tawaran tersebut, muka Umar justru merah padam seraya mengatakan “Wahai Aslam, apakah engkau mau menjerumuskan aku ke dalam api neraka. Apakah engkau kira setelah menggantikan aku memikul karung ini maka engkau akan memikul beban ku nanti di akhirat kelak? “. Itulah salah satu kisah masyhur akan keteladanan Khalifah Umar bin Khattab saat menjadi pemimpin yang sepatutnya mejadi bahan renungan bagi setiap muslim.

Dibidang Seni dan teknologi, Seseorang yang senang di bidang seni dan teknologi dapat memberikan sumbangsihnya seperti dengan membuat film animasi muslim yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi anak-anak muslim. Film animasi Nusa dan Rara yang baru tayang di youtube diharapkan mampu menjadi penyemangat bagi animator muslim lainnya agar dapat memanfaatkan keahliannya sebagai sarana dakwah yang efektif dan menarik untuk anak-anak muslim. Hal ini agar anak-anak muslim terhindar dari tontonan yang menyesatkan dan menjauhkan anak-anak kita dari nilai-nilai Islam.

Ada banyak jalan untuk menjadi muslim unggulan. Di masa ini, menjadi muslim unggulan adalah tuntutan peradaban. Kejayaan Islam hanya dapat diraih jika memiliki umat dengan kualitas unggulan. Oleh sebab itu, hendaknya kita mengambil pelajaran dari Kemajuan peradaban Islam yang pernah terjadi di masa lalu, di masa Rasulullah, Sahabat, Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, hingga Ottoman di Turki, lalu kemudian mengaplikasikannya dalam setiap gerak gerik langkah hidup kita demi kemajuan peradaban Islam.

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments