Saturday 29 October 2016

Kondom gratis, Solusikah?

http://www.clearlysurely.com

   AIDS merupakan penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Imunodeficiency
  Virus), yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini mampu menggerogoti sistem kekebalan tubuh sehingga daya tahan tubuh manusia menjadi lemah terhadap serangan berbagai jenis penyakit. Bayangkan saja jika sebuah sistem pertahanan perang sudah hancur, maka akan sedikit harapan untuk selamat. Begitu pula hal yang akan terjadi terhadap sistem pertahanan tubuh manusia. Ketika infeksi HIV berganti AIDS, maka segalanya akan sulit.
   Nah, dalam menanggulangi bahaya AIDS ini, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan secara terang-terangan Mengkampanyekan sikap peduli terhadap penularan Virus HIV ini dengan melakukan pembagian kondom gratis seperti yang dilakukan pada peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember kemarin. Na’asnya lagi, pembagian alat kontrasepsi ini dibagikan di jalanan umum, dan terkadang diberikan ke sembarang orang, bukan di tempat-tempat yang rawan akan penyebaran virus ini seperti tempat-tempat prostitusi dan sejenisnya. Penulis sering menemukan, teman-teman sebaya penulis ketika peringatan Hari AIDS Sedunia ini juga turut mendapat barang ini. Solusikah? Atau malah akan mendatangkan mudharat lain setelah aksi kampanye ini?. Yang jadi pertanyaan penulis, Apakah virus AIDS cuma bisa menyebar melalui hubungan seks bebas sehingga pembagian kondom gratis ini menjadi solusi utama?. Terus bagaimana dengan penyebaran HIV oleh pengguna Napza suntik? Apa solusi pemerintah?.
   Mati satu tumbuh seribu. Tuntas satu masalah, muncul lagi beribu masalah. Liberalisme, langkah awal merusak generasi muda. Tidakkah Pemerintah terfikir apa jadinya jika barang tersebut diterima oleh pelajar-pelajar dan apa yang akan dilakukan oleh mereka terhadap benda itu?. Manfaatkah untuk mereka terhadap barang itu?.

   Banyak jalan menuju Roma, setidaknya itulah pribahasa yang pantas dilontarkan terhadap kebijakan pembagian kondom gratis ini. Sudah buntukah fikiran Pemerintah untuk menanggulangi masalah penyebaran penyakit antabarantah ini?. Setidaknya ada solusi edukasi, tutup tempat-tempat prostitusi!, kasih pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya AIDS. Solusinya bukan dengan penurunan angka namun prilaku seks bebasnyanya masih ada atau mungkin akan bertambah. Aneh? Mereka-mereka mengatakan itu hak asasi mereka, kita tidak mempunyai hak melarang mereka berseks bebas ria asal tidak AIDS tapi di lain pihak sang Menteri Pendidikan menanamkan program Pendidikan Karakter, pendidikan moral bangsa.

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments